Rss Feed

What's Wrong with Us, People?

 
Disclaimer:
Teman sekamar saya tadi bercerita, kemarin malam saat saya sedang tak dirumah, ia menyaksikan hal yang membuatnya shock tak terkira. Tepat di depan rumah kami, seorang wanita nyaris diperkosa pria bertubuh besar yang nampaknya sedang mabuk. Kejadiannya tepat di jalan raya, diantara rumah-rumah yang penghuninya hampir semua berada di dalam. Sang wanita malang berteriak memecah keheningan malam, panjang dan penuh ketakutan. Sekian lamanya ia berteriak, dan nampak tak ada yang keluar. Teman sekamar saya yang shock segera menelepon Security, yang ternyata datang bagaikan pahlawan kesiangan, ketika penjahatnya sudah berniat kabur.


Mengerikan! Yeah, bagi kami para wanita ini mengerikan. Tapi tahukah yang lebih mengerikan? Kenyataan bahwa tak ada satupun yang tergerak hatinya untuk menolong. Kenyataan bahwa nilai humanitas dan moralitas kita, somehow sudah terdegradasi begitu parahnya, nyaris hilang, binasa. Saat rasa takut ternyata mampu mengalahkan rasa kebenaran. Saat ketidakpedulian menyingkirkan nurani.

Apa yang terjadi dengan kita hingga tak lagi punya seonggok benda, yang kata orang anugerah tertinggi seorang manusia,,, hati? What's wrong with us, people?

...

Dan sepertinya, beginilah gambaran sebagian besar manusia jaman ini. Sadar tidak sadar, kemajuan dunia yang begitu pesatnya, teknologi yang begitu canggihnya, membuat kita menarik diri, atau tertarik dari lingkungan sosial kita. Kita, somehow merasa bahwa kita tidak membutuhkan kehadiran orang lain dan tetap merasa nyaman. Media sosial yang tumbuh menjamur membuat kita merasa terhubung dengan orang lain secara virtual. Perlahan tapi pasti, kemanusiaan itu terkikis sampai habis, digantikan apatisme yang tumbuh subur.

Lalu suatu ketika, saat ada seseorang berteriak minta tolong, Anda terlalu malas untuk beranjak dari TV, terlalu sibuk bekerja mengejar deadline, atau terlalu asyik meng-upload foto di facebook. Beberapa menit kemudian saat teriakan tak kunjung hilang, Anda menyadari bahwa there's something wrong, mulai mengintip dari balik jendela, dan menyadari ada seorang wanita malang di seberang jalan yang membutuhkan bantuan. Beberapa dari kita merasa kasihan tapi merasa takut berhadapan dengan pria sangar disana, kasihan tapi hanya bisa melongo dan membatin, atau kasihan tapi terlampau malas ikut campur, atau merasa kasihan tapi merasa tak perduli, atau bahkan tidak merasa kasihan sama sekali... Are you one of them?

And yeah, what's wrong with us, people?

Suddenly remembering this heart-breaking Pulitzer-prize winning photograph :(

PS: Wishing I was there, throwing bloody rocks to that bastard, very badly..