Diciptakanlah tonggak-tonggak mini itu sedari
kecilku, entah untuk apa
Setiap pagi mataku terbuka tepat di sebelah
tonggak-tonggak yang tumbuh tinggi ke udara
Membesarlah tonggak-tonggak yang dulu mini itu di kala
remajaku, entah untuk apa
Terkuras tenaga sampai lelah, saat kupanjat ia
… terlampau licin, berduri pula!
Di suatu siang umur tujuh belas
Aku, menyelinap, atas nama, skenario cerdas,
Kugenggam erat dunia hingga tangan terasa kebas
Beginikah rupa menjadi bebas?
Sekali waktu, dua tiga lompatan, empat lima
Waktu memang pentasbih segala
Haleluya!
Semua yang terbang jauh akhirnya harus pulang ke rumah
Aku mengayuh payah susah kembali ke sana
… olehnya ku disapa
Tonggak-tonggak menjulang raksasa
lengannya perkasa, menghimpit hingga remuk dada
Sangatta, 11 Apr 2015
0 comments:
Post a Comment