Rss Feed

Mimpi...




Saya sering bermimpi. Bermacam-macam mimpi... Kadang-kadang saya memimpikan sebuah pulau mungil di tengah hamparan danau hijau dengan jembatan kayu, begitu damainya hingga saya terbangun dengan bahagia. Kadang-kadang saya bermimpi orang tua meninggal dunia setelah kami berselisih hebat, begitu sedihnya saya lalu terbangun dengan air mata bercucuran. Kadang-kadang saya bermimpi dikejar makhluk halus tak berbentuk yang menggapai-gapai dari atap rumah, begitu mengerikannya hingga saya terbangun dengan letih. Kadang-kadang juga saya hanya bermimpi jalan-jalan di pasar dan belanja sayur-mayur , begitu tak pentingnya.

Saya sering bermimpi. Melibatkan beraneka orang... Kadang-kadang teman terdekat. Kadang family dan sanak keluarga. Kadang tetangga. Kadang 0rang yang hanya pernah dijumpai selintas lalu. Kadang-kadang entah siapa. Kadang-kadang manusia jaman prasejarah. Kadang tokoh superhero dalam komik. Kadang makhluk di dimensi berbeda. Kadang hewan peliharaan. Saya bahkan pernah tiba-tiba bermimpi menikah dengan seorang senior masa kuliah yang saya hanya tahu nama dan mukanya, tak pernah bicara dengannya, bahkan tak pernah mengingatnya sedetik pun.

Saya sering bermimpi. Yang unik dan yang abstrak... Saya pernah mengalami empat mimpi sekaligus dalam satu tidur, yang masing-masing berbeda scene, pemeran, dan jalan ceritanya. Saya pernah mimpi indah yang bersambung di mimpi keesokan harinya. Saya juga pernah mimpi bekerja, mengecek konstruksi jalan di antara excavator dan alat berat. Saya kadang mimpi menjadi tokoh dalam karakter DotA, membunuh creep, mengintai hero, sembunyi di hutan dan memanah the Scourge.

Saya sering bermimpi. Yang nyaris selalu terlupa saat esok pagi... Tapi saat saya melintasi sebuah pasar saat tengah berlibur di Wakatobi, Sulawesi Tenggara, saya sadar saya pernah berada disana,,, dalam mimpi.

Saya sering bermimpi. Yang ternyata punya arti... Suatu hari saya bermimpi gigi tanggal, yang kata orang konon berarti akan ada kenalan yang meninggal. Keesokannya saya langsung mengabsen seisi rumah, dan Alhamdulillah mereka sehat-sehat saja. Keesokan harinya, ayah teman dekat saya meninggal dunia. Di hari yang lain saya bermimpi melihat mantan dalam busana baju koko dan sarung. Esoknya saya sempatkan bertanya apa ia baik-baik saja, dan baru direspon seminggu kemudian, berkata pada hari itu ternyata ia sedang tahlilan 40 hari ibunya meninggal dunia.

Orang bilang, mimpi itu bunga tidur, jadi tak perlu dipikirkan terlalu jauh. Ada juga yang bilang bahwa secara tak terduga mimpi adalah firasat yang disampaikan Ilahi. Beberapa mengatakan, bahwa semua mimpi mempunya tafsirnya masing-masing, dan bahwa selalu ada maksud di baliknya. Ilmuwan mengatakan bahwa mimpi merupakan terjemahan dari pikiran atau kerisauan mendalam. Apapun itu, mimpi mengisi tidur lelap kita dengan sebuah cerita hingga ia tak lagi membosankan.


Dan saya selalu bertanya, mimpi apa saya malam ini? :)


2 comments:

dungdangdung said...

kalo gw biasanya mimpi, kalo kelewatan solat isya. mimpinya pasti aneh2, dan bangun tidurnya ga enak blas, gada seger2nya.

paling seru mimpi bareng cewe cakep, udah makin memanas ujungnya, eeeeh malah bangun ga jelas. damn. ditidurin lagi biar bersambung mimpinya, kadang sukses, seringnya gagal, wkwkwkwk...

wah, kayanya bukan mantan yg gw kenal ya? soalnya kayanya ibunya baik2 saja :)

eve said...

@ka Gadang:
Iya sama banget, kalo gw biasanya kalo tidue pas maghrib. Mungkin dikasih mekanisme tubuh kayak gitu biar gak ninggalin sholat ya? hihi..

Gubraaaaak! Mungkin kalau penulisnya bergender pria, bahasan dan point pentingnya emang mimpi yang satu itu ya? :p

Hehehe,, kesannya hidup gw berkisar di mantan itu aja ya? Wkwkwkwk..